Niasin ( Asam Nikotinat )
a. Sejarah
Niasin
pertama kali dijelaskan oleh Hugo Weidel pada tahun 1873 dalam studinya
nikotin. Persiapan asli tetap berguna: Oksidasi nikotin menggunakan asam
nitrat.
Niasin
diekstraksi dari hati oleh Conrad Elvehjem yang kemudian mengidentifikasi bahan
aktif, kemudian disebut sebagai "faktor pellagra-mencegah" dan
"anti-blacktongue faktor."
Ketika makna
biologis asam nikotinat diwujudkan, hal itu dianggap tepat untuk memilih nama
untuk memisahkan dari nikotin, untuk menghindari persepsi bahwa vitamin atau
niacin makanan kaya mengandung nikotin, atau bahwa rokok mengandung vitamin.
Nama yang dihasilkan 'niasin' berasal dari ni id cotinic ac
+ Vitam masuk
Carpenter ditemukan pada tahun
1951 yang niasin dalam jagung secara biologis tidak tersedia, dan dapat dirilis
hanya dalam air kapur yang sangat alkali dari pH 11. Proses ini dikenal sebagai nixtamalization.
Niasin disebut sebagai vitamin B
3 karena itu adalah yang ketiga dari vitamin B untuk ditemukan.
b. Sifat
Kimia dan Stabilitas
·
Niasin adalah istilah generik untuk asam
nikotinat dan turunan alaminya nikotinimida (niasin amida)
·
Berfungsi sebagai komponen koenzim Nikotinimida Adenin Dinukleotida (NAD)
dan Nikotinimida Adenin Dinukleotida
Fosfat (NADP), yang berada disemua sel dan berperan sebagai faktor berbagai
oksidoreduktase yang terlibat dalam glikolisis, metabolisme asam lemak,
pernapasan jaringan dan detosifikasi
·
Di dalam makanan niasin berada dalam
keadaan terikat dengan protein pada koenzim
·
Niasin atau asam nikotinat merupakan
kristal putih, yang lebih stabil dari tiamin dan riblovavin.
·
Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya,
asam, alkali dan oksidasi
·
Tidak rusak oleh pengolahan dan
pemasakan normal, kecuali melalui air masakan yang dibuang
·
Mudah diubah menjadi bentuk aktif
nikotinamida
c. Absorpsi
dan simpanan
Di dalan usus halus niasin dihidrolisis
sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan nikotinamida mononukleotida (NMN). Kelebihan
niasin dibuang melalui urin
d. Fungsi
v Sebagai
bagian dari koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya)
v Diperlukan
dalam reaksisi oksidasi - reduksi pada glikolisis, metabolisme, protein, asam
lemak, pernapasan, sel dan detoksifikasi, dimana peranannya adalah melepas dan menerima atom
hidrogen.
v NAD
berfungsi dalam sintetis glikogen
e.
Sumber




f.
Angka kecukupan Niasin yang Dianjurkan
Widyakarya Nasioanl Pangan dan Gizi
(2004) menetapkan angka kecukupan gizi seperti dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
golongan umur
|
AKN (mg)
|
golongan umur
|
AKN (mg)
|
0-6 bln
|
2
|
Wanita
|
|
7-11 bln
|
4
|
10-12th
|
12
|
1-3 th
|
6
|
13-15 th
|
13
|
4-6 th
|
8
|
16-18 th
|
14
|
7-9 th
|
10
|
19-29 th
|
14
|
30-49 th
|
14
|
||
Pria
|
50-64 th
|
14
|
|
10-12th
|
12
|
≥ 65 th
|
14
|
13-15 th
|
14
|
||
16-18 th
|
16
|
Hamil
|
+4
|
19-29 th
|
16
|
Menyusui
|
|
30-49 th
|
16
|
0-6 bln
|
+3
|
50-64 th
|
16
|
7-12 bln
|
+3
|
≥ 65 th
|
16
|
g.
Akibat Kekurangan
Ø Pada tahap
awal tanda – tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan
pencernaan dan kulit memerah
Ø Kekurangan
berat badan menyebabkan pelagra yang mempunyai karakteristik dermatitits,
dermensia dan diare (3D), dan bila diakhii death / kematian (4D)
Ø Kulit yang
tekena sinar matahi meradang dengan pola simetris pada kedua sisi tubuh, peacah
– peacah dan menjai luka
Ø Kelainan
pada saluran cena menyebabkan peradangan pada m,ukosa mulut dan saluran cerna
serta diare
Ø Klainan pada
sistem saraf pusat meyebabkan gejala reah, pusing, tidak bisa tidur, hilang
ingatan, halusiansi yang berakhir dengan depresi berat.
Ø Gejala
kekurangan riblovavin erat tampak
menyertai kekurangan isasin.
0 komentar:
Posting Komentar