1.
HABITAT
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup
yang disebut habitat (Odum, 1993). Kalau kita ingin mencari atau ingin berjumpa
dengan suatu organisme tertentu, maka harus tahu lebih dahulu tempat hidupnya (habitat), sehingga ke
habitat itulah kita pergi untuk mencari atau berjumpa dengan organisme
tersebut.
Dalam
ilmu ekologi,
bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka
berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop.
Contohnya,
habitat paus dan ikan hiu adalah air laut, habitat ikan mas adalah air tawar,
habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat monyet dan harimau adalah
hutan, habitat pohon bakau adalah daerah pasang surut, habitat pohon butun dan
kulapang adalah hutan pantai, habitat cemara gunung dan waru gununl; ndalah
hutan Dataran tinggi, habitat manggis adalah hutan dataran rendah dan hutan
rawa, habitat ramin adalah hutan gambut dan daerah dataran rendah lainnya,
pohon-pohon anggota famili Dipterocarpaceae pada umumnya hidup di daerah
dataran rendah, pohon aren habitatnya di tanah dataran rendah hingga daerah
pegunungan, dan pohon durian habitatnya di dataran rendah.


2.
NICHE ECOLOGY
Relung (niche) dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh
suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang
ditempati dan peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya. Konsep ini menjelaskan suatu cara yang
tepat dari suatu organisme untuk menyelaraskan diri dengan lingkungannya.
Relung (niche)
berbeda dengan habitat, yakni Habitat adalah pemaparan tempat suatu organisme dapat ditemukan, sedangkan relung adalah
pertelaan lengkap bagaimana suatu organisme berhubungan dengan lingkungan fisik
dan biologisnya.
Menurut beberapa pendapat para ahli, yakni :
a.
Joseph Grinnell
adalah orang pertama yang mengemukakan tentang istilah relung (nische) pada
tahun tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat yang
disebut dengan mikrohabitat. , Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya
dihuni oleh satu spesies. Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell
inilah yang disebut dengan relung habitat.Contoh, jika
kita mengatakan relung habitat dari ikan, maka kita akan menjelaskan
mikrohabitat ikan tersebut. Dengan demikian kita harus menjelaskan pada suhu,salinitas
dan kedalaman berapa ikan hidup, apakah dia tahan terhadap perubahan salinitas,
dan sebagainya.
b.
Charles Elton (1927),
menyatakan bahwa relung merupakan fungsi atau peranan spesies di dalam
komunitasnya. Maksud dari fungsi dan peranan ini adalah kedudukan suatu spesies
dalam komunitas dalam kaitannya dengan peristiwa makan memakan dan pola-pola
interaksi yang lain. Ini disebut dengan relung trophik. Sebagai contoh kalau kita menyatakan
relung trophik dari ikan tongkol, maka kita harus menjelaskan bahwa ikan
tongkol itu makan apa dan dimangsa oleh apa, apakah dia herbivora, karnivora,
atau omnivora,dan sebagainya.
c.
Hutchinson(1958)
menyatakan bahwa relung adalah kisaran berbagai variabel fisik dan kimia serta
peranan biotik yang memungkinkan suatu spesies dapat survival dan berkembang di
dalam suatu komunitas. Inilah yang disebut dengan relung multidimensi
(hipervolume). Sependapat dengan pengertian relung ini, maka Kendeigh
(1980) menyatakan bahwa relung ekologik merupakan gabungan khusus antara factor
fisiko kimiawi (microhabitat) dengan kaitan biotik (peranan) yang diperlukan
oleh suatu spesies untuk aktifitas hidup dan eksistensi yang terus menerus di
dalam komunitas. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa relung multidimensi
merupakan gabungan dari relung habitat dan relung tropic.
Contoh : Relung Ekologi Ikan

3.
INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin individuum yang
artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang
melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah,
aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada
suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah
laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma
kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan
ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Contoh individu yaitu manusia, seekor anjing, seekor
kerbau dan lain sebagainya.

4.
POPULASI
Populasi
merupakan seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan. Populasi berhubungan dengan data, bukan
manusianya. Populasi memiliki parameter yakni besaran terukur yang mennjukkan
cirri dari populasi itu. Seperti: rata-rata, bentangan, rata-rataa simpangan,
variasi, simpangan baku dan lain-lain. Paramaeter suatu populasi adalah tetap
nilainya, bila nilainya itu berubah maka berubah pula populasinya.
Pengertian Populasi yan lain
menyebutkan bahwa Populasi merupakan suatu keseluruhan objek penelitian yang
terdiri-dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan , gejala-gejala, nilai tes
atau peristiwa-peristiwa, yang memiliki karakteristik tertentu dui dalam suatu
penelitian (Hadari Nawawi , 1983: 141).
Margono, S. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Contoh:
![]() |
![]() |
Populasi
burung Flamingo
|
Populasi
pohon kelapa
|
0 komentar:
Posting Komentar