1.
DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN
Daya
dukung lingkungan (carrying capacity) adalah batas teratas dari pertumbuhan
suatu populasi, diatas mana jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh
sarana, sumberdaya dan lingkungan yang ada.
·
Berdasarkan strategi kehidupannya, ada mahluk yang mempunyai strategi
hidup memperhatikan daya dukung
lingkungan, dan akan menekan pertumbuhan populasinya apabila jumlahnya
sudah mendekati kemampuan daya dukung lingkungannya. Ciri utama mahluk hidup
yang demikian adalah yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
·
Sebaliknya ada
mahluk yang mempunyai strategi hidup tidak mempedulikan batas daya dukung
lingkungan, mereka berkembang biak menurut nalurinya, melampaui daya
dukung, mengalami bencana kelaparan yang menyebabkan kematian masal, sehingga
populasinya terpaksa turun di bawah kemampuan daya dukung lingkungannya.
Demikian seterusnya sampai mungkin terjadi stabilitas di bawah batas daya
dukung lingkungannya, walaupun stabilitas itu hanya akan terjadi sementara
waktu.
Contoh :
1.
Dengan
buangan air pada suatu sungai mengakibatkan peternakan ikan mas tidak baik
pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele dan ikangabus.
Berarti daya dukung lingkungan untuk kondisi
kehidupan ikan emas berbeda dengan daya dukung lingkungan untuk kondisi
kehidupan ikan lelel gabus. Hal tersebut dikarenakan parameter yang terdapat
dalam air tidak dapat dinetralisasi lingkungan untuk ikan mas.
Ada saatnya makhluk tertentu dalam lingkungan punya kemampuan yang luar biasa beradaptasi dengan lingkungan lain, tapi ada kalanya menjadi pasif terhadap faktor luar. Jadi faktor daya dukung tergantung pada parameter pencemar dan makhluk yang ada dalam lingkungan.
Ada saatnya makhluk tertentu dalam lingkungan punya kemampuan yang luar biasa beradaptasi dengan lingkungan lain, tapi ada kalanya menjadi pasif terhadap faktor luar. Jadi faktor daya dukung tergantung pada parameter pencemar dan makhluk yang ada dalam lingkungan.
2.
Tanaman
tertentu menjadi rusak dengan adanya asap dari suatu pabrik, tapi tidak untuk
sebahagian tanaman lainnya.
2.
RESILIEN ATAU
DAYA LENTING LINGKUNGAN
Daya Lenting (Resilience)
adalah suatu sistem untuk kembali lagi ke kondisi awal/semula setelah mengalami
gangguan baik itu dengan cara bertahan ataupun beradaptasi dengan perubahan. Di
dalam suatu ekosistem membutuhkan suatu sistem yang dinamakan sistem daya
lenting yang dapat membuat ekosistem tersebut ketika mendapat gangguan dari
luar yang menyebabkan kesehatannya terganggu dapat bertahan dan pulih kembali
sehingga saat ekosistem tersebut dapat kembali normal.
Ada 2 (dua) komponen di dalam daya lenting yaitu:
(a) Kemampuan untuk menyerap atau menahan dampak tekanan/stres (Resistance).
(b) Kemampuan untuk pulih (Recovery)
Untuk tipe daya lenting dibagi menjadi 2 (dua) yaitu secara
biologis dan sosial
A. Biologis
Daya Lenting Biologis
adalah melihat kemampuan dari suatu ekosistem itu sendiri untuk bertahan/pulih kembali dari
gangguan yang ada disekitarnya.
Contoh : Kasus suatu ekosistem karang yang
mati. Untuk memulihkan ekosistem terumbu karang tersebut perlu adanya
rekrutmen. Rekrutmen adalah ekosistem yang mati karena gangguan tumbuh kembali
dalam proses rekrutmen yaitu tumbuh di tempat lain (berbeda dengan tempat
sebelumnya). Diperlukan kriteria-kriteria yang dapat menjamin proses rekrutmen ekosistem
bisa berjalan dengan baik seperti adanya ketersediaan substrat baru untuk larva
karang baru menempel dan kemudian tumbuh. Kualitas air yang baik juga
diperlukan seperti tersedianya suplai makanan, arus yang tidak terlalu kencang,
sampainya cahaya matahari yang berarti perairan tersebut tidak keruh. Terakhir
adalah adanya biota herbivora disekitar wilayah Rekrutmen tersebut untuk
mengontrol jumlah alga yang tumbuh diwilayah tersebut karena alga merupakan
kompetitor karang dalam proses rekrutmen. Sedangkan untuk tumbuh kembali,
terumbu karang membutuhkan perbaikan dan pertumbuhan serta kompetitor yang
tidak menganggu proses karang tersebut tumbuh kembali ditempat yang sama, untuk
daya lenting tumbuh kembali, faktor dari terumbu karang itu sendiri lebih
banyak berperan dalam keberhasilannya.
Untuk melihat apakah
disuatu ekosistem terumbua karang tersebut proses daya lenting berjalan dengan
baik dapat dilihat dari perhitungan Tutupan Karang Keras yang tinggi,
Keanekaragaman Tinggi, Rendahnya gangguan serta penyakit, serta rentang
(ukurang) koloni karang yang luas/lebar.
B. Sosial
Daya Lenting secara Sosial berarti adanya jaminan dari penduduk
atau masyarakat sekitar untuk tidak adanya gangguan dari faktor manusia yang
dapat menganggu ekosistem saat proses daya lenting berjalan untuk ekosistem
tersebut kembali menjadi normal. Apablila faktor gangguan dari manusia dapat
ditekan seminimal mungkin maka akan mengurangi tekanan dari terumbu karang itu
sendiri sehingga persentase untuk Resistance dan Recovery kembali akan lebih tinggi.
Contoh : Dalam masa pemulihan ekosistem terumbu karang perlu
adanya sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk tidak merusak atau menambah
faktor gagalnya pemulihan tersebut.
.
0 komentar:
Posting Komentar