RSS

Selasa, 17 Desember 2013

PENELITIAN PENGARUH SISTEM AERASI PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KECAMBAH


                                                
                                                             BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
   Indonesia merupakan daerah tropis yang dapat ditanami bermacam – macam tumbuhan yang beraneka ragam , seperti tanaman palawija, tanaman kecambah, buah – buahan, bunga, dll. Tanaman – tanaman tersebut dikembangbiakan di Indonesia karena mengandung bayak  manfaat, baik dalam segi ekonomi, sosial dan kesehatan.
            Sementara itu, para petani Indonesia masih menggunakan cara tradisional dengan menanam  di sawah , dibajak dengan sapi, dipupuk, dan disirami. Penanaman dengan menggunakan cara tradisional merupakan teknik yang sangat baik, karena dapat menghindarkan penggunaan bahan kimia berbahaya  yang dapat merusak lingkungan dan keberlangsungan ekosistem di bumi.
            Namun,  sekarang banyak para petani yang mengeluhkan adanya gagal panen pada tanaman mereka. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gagal panen, salah satunya adalah sistem aerasi pada tanaman. Kita ketahui bahwa air merupakan kebutuhan utama tanaman untuk melangsungkan kehidupannya dalam tumbuh dan berkembang. Hal inilah yang sering dilupakan para petani dalam memberikan takaran air yang paling tepat untuk kesuburan tanaman mereka. Karena takaran air yang optimum dapat menghasilkan tanaman yang tumbuh dan berkembang secara optimum.
            Di sisi lain, aerasi tanah erat kaitannya dengan kadar oksigen di dalam tanah. Tanah yang aerasinya  baik memungkinkan masuknya udara ke dalam tanah, sehingga akan mengandung oksigen yang cukup pula. Seperti diketahui akar sangat membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi. Hal inilah yang  terkadang tidak di sadari oleh para petani dalam melakukan penyiraman pada tanaman mereka. Padahal apabila hal tersebut dilupakan dapat memberikan dampak buruk dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
            Berdasarkan hal – hal di atas, maka kami mencoba untuk memberikan solusi dengan  memberikan sistem aerasi yang baik dan benar. Guna mempermudah melakukan penlitian, kami menggunakan tanaman berkecambah yang telah diketahui banyak dimanfaatkan para petani Indonesia untuk memenuhi kebutuhan.
1.2. Rumusan Masalah
         1.2.1.  Bagaimanakah sistem aerasi yang baik dan benar dalam proses pertumbuhan dan  perkembangan tanaman berkecambah ?
         1.2.2.  Bagaimanakah pengaruh sistem aerasi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah ?
 
  1.3. Hipotesis
         1.3.1. Tanaman pemberian air dengan takaran yang optimum akan menyebabkan tanaman tumbuh secara optimum
         1.3.2. Sistem aerasi yang baik dan benar sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah

  1.4. Tujuan
         1.4.1. Ingin mengetahui sistem aerasi yang baik dan benar dalam proses pertumbuhan  dan perkembangan tanaman berkecambah
         1.4.2. Ingin membuktikan pengaruh sistem aerasi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah

  1.5. Manfaat
         1.5.1. Memberikan inovasi dan informasi tentang sistem aerasi yang baik dan benar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah
         1.5.2. Meningkatkan hasil panen para petani tanaman kecambah dan meminimalisasi gagal panen  yang banyak terjadi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  
  Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.

A.    FAKTOR FAKTOR  YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormon, air dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH.

1.       Faktor Internal

a.       Faktor Genetik

Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan.

b.       Faktor Hormon

Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu:
a. Auksin
b. Sitokinin
c. Giberelin
d. Gas Etilen

  2. Faktor Eksternal

a.  Faktor Air dan Nutrisi

Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk  pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).

b.Faktor Cahaya

Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan.
Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
c.         Suhu
Temperatur dapat mempengaruhi proses fotosisntesis, respirasi dan transpirasi serta mempengaruhi enzim dalam metabolisme sel tumbuhan tersebut. Temperatur optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan setiap jenis tumbuhan berbeda – beda biasanay berkisar   0 - 450  C.

d.        Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh pada laju proses transpirasi tanaman. Umumnya tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik pada pertumbuhan. Jika kelembaban udara tinggi, laju transpirasi rendah.Sehingga air yang diserap lebih banyak dari pada yang diuapkan, menyebabkan bahan untuk pertumbuhan terpenuhi secara maksimal mK pembelahan dan pemanjangan sel menjadi lebih mudah berlangsung.

B.     PENGARUH SISTEM AERASI PADA PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Komponen tanah yang paling baik untuk dijadikan media tanam tanaman agar tanaman tumbuh secara optimum ialah 25% air, 25% udara, 45% mineral, 5% bahan organik.
Pengertian aerasi tanah menurut endafologik ialah tanah yang mengandung gas yang tersedia dalam jumlah dan perbandinganyang tepat bagi organisme aerobik dan mampu menunjang berlangsungnya proses metabolic yang esensial bagi organisme tersebut pada kecepatan optimum. Aerasi baik jika ada ruang cukup tanpa air dan mineral tanah dan ada kesempatan bagi gas-gas untuk keluar masuk pori-pori tanah. Masalah aerasi pada tanah ialah:
  • Air berlebihan yang disebabkan karena drainase buruk. Biasanya terdapat tanah yang bertekstur halus.
  • Pertukaran gas yang tidak sempurna antara tanah dan atmosfer. Karena makin cepat penggunaan O2 dan pelepasan CO2 dalam tanah maka pertukaran gas dalam tanah harus lebih cepat berlangsung. Sehingga dapat dikatakan penambahan O2 selalu diperlukan untuk kegiatan biologik, ….pada waktu yang bersamaan kegiatan biologik melepaskan CO2. TETAPI konsentrasi CO2 tidak boleh meningkat!
Manfaat aerasi tanah ialah
  • Untuk pertumbuhan akar
  • Untuk pertumbuhan mikroba
  • Menambah kecepatan dekomposisi bahan organik
  • Mempengaruhi tipe senyawa organik yang terbentuk, mis asam laktat, butirat & sitrat
  • Mengendalikan terbentuknya senyawa beracun
Kebutuhan O2 pada tanaman untuk pertumbuhan tanaman secara optimal pada umumnya ialah:
  • Tumbuh baik bila [O2] >10%
  • Terganggu bila [O2] <10%
  • Tanah beraerasi baik bila [O2] : 18 – 21%
  • Laju difusi O2 harus 30×10-8 g/cm2 - menit
  • Kadar CO2 dalam tanah : 0,1 – 5 %
Adapun pengaruh aerasi tanah yang buruk dapat mengakibatkan:
  • Pertumbuhan  tanaman terganggu
  • Pertumbuhan akar terganggu
  • Menekan kemampuan absorsi air
  • Mengurangi permeabilitas akar thd air
  • Reaksi tanah kondisi reduksi ( indikator yang baik kondisi aerasi )
  • Banyak terbentuk senyawa beracun

Aerasi tanah erat kaitannya dengan kadar oksigen di dalam tanah. Tanah yang aerasi baik memungkinkan masuknya udara dalam tanah, sehingga akan mengandung oksigen yang cukup pula. Seperti diketahui akar membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi. Dengan lancarnya respirasi akan bermanfaat bagi tanaman untuk mensuplai energi yang penting untuk semua aktivitas sel termasuk pembelahan sel atau pertumbuhan tanaman. Selain itu, aerasi juga membantu memperlancar pengangkutan zat – zat hara dalam tanah ke akar tanaman.





BAB III
METODE PENELITIAN

  3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
                       Penelitian dilakukan di taman rumah , dimulai 25 Juli  sampai 6  Agustus 2011.

  3.2. Faktor yang Diteliti
                         Variabel utama menggunakan variabel bebas yaitu banyaknya takaran  air yang diberikan. Sedangkan variabel pendukungnya menggunakan  variabel terikat yaitu tinggi tananam setiap 2 hari sekali dan variabel bebas yaitu media tanam menggunakan tanah.

  3.3. Rancanangan Percobaan
                          Variabel utama yaitu takaran air yang diberikan pada tanaman jagung dan kacang hijau berbeda – beda mulai dari 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml dan 25 ml, lalu  diletakkan pada tempat dengan pencahayaan dan suhu yang sama.

  3.4. Variabel yang Diukur
No
Hari Ke-
Tanaman Jagung (cm )
Tanaman Kacang Hijau ( cm )
5 ml
10 ml
15 ml
20 ml
25 ml
5 ml
10 ml
15 ml
20 ml
25 ml
1
1










2
3










3
5










4
7










5
9










6
11










7
13










  5. Materi Percobaan
                          Biji kacang hijau dan jagung di dapat dari Pasar Genuk, Semarang. Sedangkan airnya menggunakan air tanah dari PAM.

  3.6. Prosedur Percobaan
         3.6.1. Bahan dan alat
·   50 biji kacang hijau
·   50 biji jagung
·   10 botol plastik bekas air minum
·   Tanah
·   Sekop
·   Sendok
·   Lidi
       3.6.2. Cara Kerja
·   Siapkan 10 pot dari botol plasti bekas air minum yang telah dicuci bersih
·   Masukkan dan ratakan tanah kurang lebih 4 cm ke dalam botol plastik
·   Beri label A, B, C, D, E ( untuk bji kacang hujau ) dan 1,2,3,4,5 ( untuk biji jagung )
·  Masukkan 10 biji kacang hijau pada masing – masing pot yang berlabel A, B, C, D dan E
·   Masukkan 10 biji jagung pada masing – masing pot yang berlabel 1, 2, 3, 4 dan 5
·   Tekan biji ke dalam tanah menggunakan lidi
·   Berikan air pada pot berlabel A dan 1 dengan takaran 5 ml, pot berlabel B dan 2 dengan takaran 10 ml, pot berlabel C dan 3 dengan takaran 15 ml, pot berlabel D dan 4 dengan takaran 20 ml, pot berlabel E dan 5 dengan takaran 25 ml
·   Letakkan pada tempat dengan pencahayaan dan suhu yang sama
·   Amati setiap pertumbuhan tinggi pada biji jagung dan kacang hijau setiap dua    hari sekali
·  Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Data dan Analisis Data
Hari Ke-
Tanaman Jagung (cm )
Tanaman Kacang Hijau ( cm )
5 ml
10 ml
15 ml
20 ml
25 ml
5 ml
10 ml
15 ml
20 ml
25 ml
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
0.5
0.7
0.8
1.2
1.4
0.2
0.4
1.2
1.5
1.7
3
5
1
1.4
1.6
2.1
2.4
0.5
0.9
2.4
3.1
3.7
4
7
1.5
2.3
2.4
3.7
4.2
0.8
1.5
3.6
5.1
5.7
5
9
2.1
2.9
3.2
4.8
5.6
1.4
1.7
4.2
7.2
7.7
6
11
2.6
3.6
4.2
5.5
6.3
1.7
2.1
6.4
8.4
8.1
7
13
3
4
5
6
8
2
2.5
8
9.5
10
Rata – rata
0.4
0.6
0.7
0.86
1.14
0.3
0.4
1.14
1.36
1.43
            
            Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa pertumbuhan paling optimum terdapat pada tanaman jagung dengan takaran air sebanyak 15 ml dengan rata – rata pertumbuhan 0.7 cm  , sedangkan pada tanaman kacang hijau pada takaran air sebanyak 15 ml dengan rata- rata pertumbuhan 1.14 cm.

            Sistem aerasi yang baik dan benar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah adalah dengan memberikan takaran air yang optimum yaitu sebanyak 15 ml, karena apabila tanaman berkecambah dengan sistem aerasi yang buruk atau dengan takaran air yang sangat sedikit akan mengakibatkan tanaman mengalami penghambatan dalam pertumbuhan dan mengakibatkan tanaman menjadi mati.
            Sedangkan tanaman berkecamabah dengan sistem aerasi  yang sangat berlebihan akan mengakibatkan tanaman mengalami pertumbuhan raksasa dan menjadikan tanaman mebentuk senyawa beracun.

BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
   5.1.1. Sistem aerasi sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan    tanaman untuk tumbuh secara baik dan normal
   5.1.2.   Pemberian takaran air yang optimum akan menghasilkan tanaman tumbuh dengan baik dan optimum


5.1.2. Saran
           Ada beberapa saran yang perlu kami sampaikan kepada pihak – pihak terkait :
5.2.1. Pemerintah perlu mensosialisasikan sistema aerasi yang baik dan benar dalam   proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman khususnya tanaman berkecambah, sehingga masyarakat dapat meminimalisasi adanya gagal panen yang sering terjadi;
5.2.2. Para cendikiawan, seyogyanya perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh sistem aerasi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebagai acuan masyarakat dalam pengolahan tanaman mereka;
5.2.3. Sekolah perlu mengembangkan kegiatan yang memacu siswa untuk terampiln melakukan penelitian ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah



DAFTAR PUSTAKA
 
  Anonim, 2011. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
  Anonim, 2011. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
            http://www.slideshare.net/SamSem1/faktor-faktor-eksternal-yang-mempengaruhi-  pertumbuhan-tanaman di unduh tanggal 8 Agustus 2011, pukul 14.35
  Anonim, 2011. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman berkecambah.
  Anonim, 2011. Tuntunan Karya Ilmiah pertumbuhan dan perkembagan.
http://www.scribd.com/doc/53181264/karya-ilmiah  diunduh tanggal 9 Agustus 2011,
pukul 14.00
  Anonim, 2011. Pengaruh Sistem Aerasi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.
            http://www.quinnstories.com/pdf/pengaruh-sistem-aerasi-pada-pertumbuhan-dan-perkem.html  diunduh tanggal 9 Agustus 2011, pukul 14.10

  Anonim, 2011. Sistem Aerasi.
            http://www.smpn7bgr.com/?ttg=mpl&a=456&id=485&kat=ng&ng=Leka%20Karina,%20S.Pd  diunduh tanggal  9 Agustus 2011, pukul 14.30
 
Copyright GLORY SHINE 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .